Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Sabtu, 22 Agustus 2015

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN


1.      Hakikat Kapita Selekta Pendidikan
Mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan disajikan untuk memfasilitasi mahasiswa mengkaji tentang berbagai kebijakan dan implementasinya di lapangan, serta mengkaji isu-isu pendidikan secara umum dan khusus yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dari jenjang SD/MI  sampai dengan SMA/MA/SMK.
Mata kuliah ini bersifat problematis yang pelaksanaannya tidak membahas teori-teori pendidikan melainkan mencari dan mengkaji pelaksanaan pendidikan di lapangan, apakah kebijakan-kebijakan yang didasarkan atas Peraturan Pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (SISDIKNAS) dilaksanakan dengan benar atau masih ada penyimpangan.
Oleh karena itu perkuliahan ini merupakan ajang mengasah kecerdasan,kepedulian dan dapat memecahkan permasalahan pelaksanaan pendidikan di lapangan. Permasalahan yang dibahas dalam perkuliahan juga akan menyesuaikan dengan keadaan yang berupa munculnya isu-isu pendidikan mutakhir di luar topik yang direncanakan.

2.      Tujuan Perkuliahan
Dengan mengikuti perkuliahan secara holistik, mahasiswa dapat memuilki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan berfikir kritis tentang berbagai kebijakan dan pelaksanaan serta isu-isu pendidikan di lapangan, mulai jenjang SD/MI sampai dengan SMA,MA,/SMK.

3.   Topik yang dibahas;
Berdasarkan hakikat dan tujuan perkuliahan Kapita Selekta Pendidikan tersebut, topic-topik yang dibahas adalahsebagai berikut ini.
1.      Undang-Undang Guru
2.       KTSP dan Kurikulum Muatan Lokal
3.      Pendidikan Multikultural dan Pendidikan Karakter
4.      Program RSBI dan Reguler
5.      Pendidikan SMA  dan SMK
6.      Pembelajaran Akselerasi dan pembelajaran Konstruktivistis
7.      Pembelajaran E-Learning dan Home Schooling
8.      Ujian Nasional
9.      Sertifikasi Keguruan dan Tenaga Kependidikan/Uji Kompetensi Guru
1.  Pendidikan Profesi Guru
1.  Sentralisasi dan Desentralisasi Pendidikan
1.  Mengkaji isu-isu mutakhir pendidikan.











Senin, 30 Maret 2015

DONGENG BERMUATAN BUDAYA BANYUMAS SEBAGAI PENGHELA NILAI CABLAKA PADA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH DASAR



ABSTRAK

Dongeng memiliki posisi yang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan positif pada anak-anak. Dongeng sebagai salah satu bentuk karya sastra dianggap mampu mendorong anak-anak untuk berperilaku positif. Di samping  menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia, membantu mengembangkan pribadi, pembentukan watak, memberi kepuasan, kenyamanan, dan meluaskan dimensi kehidupan, dongeng diakui juga sebagai salah satu alat untuk menyampaikan pengajaran (pendidikan) yang berguna dan menyenangkan (dulce et utile). Melalui pembelajaran apresiasi sastra, pesan-pesan yang ada pada dongeng dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Pembelajaran apresiasi dongeng tidak hanya mencakupi hal yang bersifat kognitif saja, tapi juga emotif evaluatif. Kelebihan dongeng sebagai karya sastra sekaligus kegiatan mengapresiasinya inilah yang memberikan peluang untuk menjadikannya sebagai penghela nilai-nilai kultural sebagai bentuk kearifan lokal yang semakin tidak dikenali oleh masyarakat, terutama anak-anak. Kearifan lokal sebenarnya merupakan bagian dari sistem adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya sehingga masyarakat telah mengetahui dengan baik kondisi dan lingkungannya sendiri. Salah satu nilai kultural yang menjadi filosofi masyarakat Banyumas yakni cablaka atau jujur. Cablaka menjadi identitas kultural masyarakat Banyumas yang identik dengan karakter blak-blakan atau apa adanya. Cablaka sebagai salah satu nilai kearifan lokal berpeluang menjadi penjaga dan penguat identitas kebudayaan bangsa. 

Kata Kunci : dongeng, apresiasi sastra, budaya Banyumas, cablaka

meinafebri@gmail.com

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI DONGENG YANG BERMUATAN CLIL BAGI PESERTA DIDIK SD KELAS 3



Salah satu cara membelajarkan muatan budaya dan ilmu pengetahuan yakni dengan kegiatan apresiasi dongeng. Dongeng sebagai salah satu karya sastra memiliki potensi untuk menghela muatan Content Language Integrated Learning (CLIL) dan ungkapan Jawa. Setelah mempelajari buku-buku apresiasi dongeng yang sudah ada, ditemukan fakta bahwa buku-buku tersebut masih belum sesuai harapan, baik dari aspek isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, maupun grafika. Relevan dengan situasi tersebut, diperlukan buku pengayaan apresiasi dongeng yang bermuatan CLIL yang sesuai bagi peserta didik SD kelas 3, baik dari aspek isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, maupun grafika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan) dari Borg dan Gall (2003:570).

Kata Kunci      : buku pengayaan, apresiasi dongeng, dan CLIL.

Meinafebri@gmail.com