Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Indonesia

Bangga Berbahasa Indonesia

Senin, 30 Maret 2015

DONGENG BERMUATAN BUDAYA BANYUMAS SEBAGAI PENGHELA NILAI CABLAKA PADA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH DASAR



ABSTRAK

Dongeng memiliki posisi yang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan positif pada anak-anak. Dongeng sebagai salah satu bentuk karya sastra dianggap mampu mendorong anak-anak untuk berperilaku positif. Di samping  menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia, membantu mengembangkan pribadi, pembentukan watak, memberi kepuasan, kenyamanan, dan meluaskan dimensi kehidupan, dongeng diakui juga sebagai salah satu alat untuk menyampaikan pengajaran (pendidikan) yang berguna dan menyenangkan (dulce et utile). Melalui pembelajaran apresiasi sastra, pesan-pesan yang ada pada dongeng dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Pembelajaran apresiasi dongeng tidak hanya mencakupi hal yang bersifat kognitif saja, tapi juga emotif evaluatif. Kelebihan dongeng sebagai karya sastra sekaligus kegiatan mengapresiasinya inilah yang memberikan peluang untuk menjadikannya sebagai penghela nilai-nilai kultural sebagai bentuk kearifan lokal yang semakin tidak dikenali oleh masyarakat, terutama anak-anak. Kearifan lokal sebenarnya merupakan bagian dari sistem adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya sehingga masyarakat telah mengetahui dengan baik kondisi dan lingkungannya sendiri. Salah satu nilai kultural yang menjadi filosofi masyarakat Banyumas yakni cablaka atau jujur. Cablaka menjadi identitas kultural masyarakat Banyumas yang identik dengan karakter blak-blakan atau apa adanya. Cablaka sebagai salah satu nilai kearifan lokal berpeluang menjadi penjaga dan penguat identitas kebudayaan bangsa. 

Kata Kunci : dongeng, apresiasi sastra, budaya Banyumas, cablaka

meinafebri@gmail.com

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI DONGENG YANG BERMUATAN CLIL BAGI PESERTA DIDIK SD KELAS 3



Salah satu cara membelajarkan muatan budaya dan ilmu pengetahuan yakni dengan kegiatan apresiasi dongeng. Dongeng sebagai salah satu karya sastra memiliki potensi untuk menghela muatan Content Language Integrated Learning (CLIL) dan ungkapan Jawa. Setelah mempelajari buku-buku apresiasi dongeng yang sudah ada, ditemukan fakta bahwa buku-buku tersebut masih belum sesuai harapan, baik dari aspek isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, maupun grafika. Relevan dengan situasi tersebut, diperlukan buku pengayaan apresiasi dongeng yang bermuatan CLIL yang sesuai bagi peserta didik SD kelas 3, baik dari aspek isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, maupun grafika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan) dari Borg dan Gall (2003:570).

Kata Kunci      : buku pengayaan, apresiasi dongeng, dan CLIL.

Meinafebri@gmail.com