ABSTRAK
Dongeng memiliki
posisi yang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan positif pada anak-anak.
Dongeng sebagai salah satu bentuk karya sastra dianggap mampu mendorong
anak-anak untuk berperilaku positif. Di
samping menambah pengetahuan tentang
pengalaman hidup manusia, membantu mengembangkan pribadi, pembentukan watak,
memberi kepuasan, kenyamanan, dan meluaskan dimensi kehidupan, dongeng diakui
juga sebagai salah satu alat untuk menyampaikan pengajaran (pendidikan) yang
berguna dan menyenangkan (dulce et utile).
Melalui pembelajaran apresiasi sastra, pesan-pesan yang ada pada dongeng dapat
diterima dengan baik oleh anak-anak. Pembelajaran apresiasi dongeng tidak hanya
mencakupi hal yang bersifat kognitif saja, tapi juga emotif evaluatif.
Kelebihan dongeng sebagai karya sastra sekaligus kegiatan mengapresiasinya
inilah yang memberikan peluang untuk menjadikannya sebagai penghela nilai-nilai
kultural sebagai bentuk kearifan lokal yang semakin tidak dikenali oleh
masyarakat, terutama anak-anak. Kearifan lokal sebenarnya merupakan
bagian dari sistem adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya sehingga
masyarakat telah mengetahui dengan baik kondisi dan lingkungannya sendiri. Salah satu nilai kultural yang menjadi filosofi
masyarakat Banyumas yakni cablaka atau
jujur. Cablaka menjadi identitas
kultural masyarakat Banyumas yang identik dengan karakter blak-blakan atau apa adanya. Cablaka
sebagai salah satu nilai kearifan lokal berpeluang menjadi penjaga dan
penguat identitas kebudayaan bangsa.
Kata
Kunci : dongeng, apresiasi sastra, budaya Banyumas, cablaka
meinafebri@gmail.com