Rabu, 05 Februari 2014

Apa Kabar Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013?

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum seharusnya bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Hasil survey “Trends in International Math and Science” tahun 2007 yang dilakukan oleh Global Institute, menunjukkan hanya lima persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi. Data lain diungkapkan oleh Program for International Student Assesment (PISA), hasil studinya tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat sepuluh besar terbawah dari 65 negara peserta PISA. Hasil kedua survey itu merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan kurikulum, termasuk penataan beberapa mata pelajaran, salah satunya Bahasa Indonesia.
Pada Kurikulum 2013, mata pelajaran Bahasa Indonesia akan berbasis teks yang menjadi paradigma pengembangan fungsi bahasa. Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai media komunikasi, tapi sebagai alat mengembangkan kemampuan berpikir. Hal itu ditampilkan dalam teks yang dibentuk oleh konteks, ragam bahasa, dan pesan yang mengandung unsur sosial dan budaya. Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Pembelajaran berbasis teks pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan implementasi dari pembelajaran tematik integratif. Tujuan pengintegrasian bukanlah untuk pendangkalan mata pelajaran, tapi justru lebih membermaknakan mata pelajaran agar lebih mudah dipahami dan bersifat kontekstual (Cambridge University, “Teaching Science through English”).
Istilah tematik-integratif dalam Kurikulum 2013 merupakan perwujudan penerapan CLIL.  Coyle (2006, 2007) mengajukan 4C sebagai penerapan CLIL, yaitu content, communication, cognition, culture (community/citizenship). University of Cambridge menerbitkan panduan kurikulum bahasa Inggris yang  bertajuk Teaching Science through English-- a CLIL Approach. Dalam panduan tersebut dijelaskan bahwa content itu berkaitan dengan topik apa (dalam hal ini adalah topik IPA seperti ekosistem). Communication  berkaitan dengan bahasa jenis apa yang digunakan (misalnya membandingkan, melaporkan). Pada bagian ini konsep genre teraplikasi, bagaimana suatu jenis teks tersusun (struktur teks) dan bentuk bahasa apa yang sering digunakan pada jenis teks tersebut. Cognition berkaitan dengan keterampilan berpikir apa yang dituntut berkenaan dengan topik (misalnya mengidentifikasi, mengklasifikasi). Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungan sekitar yang berkaitan dengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada di wilayah tempat peserta didik belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa. CLIL sekarang ini juga dilihat sebagai cara untuk mencapai ‘mother tongue + 2’ multilingualism (Zarobe, 2009).
Oleh sebab itu, peran bahasa Indonesia amat strategis dalam Kurikulum 2013 sebab bahasa Indonesia dijadikan sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.
Secara filsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia memiliki peran yang strategis dalam kurikulum 2013 dalam menghela peradaban bangsa terutama pada era globalisasi seperti saat ini.


0 komentar:

Posting Komentar